PENJAGA BLOG SAYA
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
........satu hati, satu rasa, satu tujuan......... damai dan cinta di Blog Agoes Kangen. Untuk file Ulangan - remedi - Tugas - Prediksi Uh - nilai dll lihat di "Yang Anda Cari"

Bukan Akhir Segalanya




Aku bersimpuh pada sebuah gundukan tanah yang terpancang dua batang nisan yang bertuliskan : “ Telah meninggal atas nama Cinta, Rindu dan Kasih Sayang “. Setahun yang lalu … Disini aku pernah mengubur Cinta, Rindu dan kasih Sayang yang tertulis dalam buku Diary yang aku bungkus dengan kain kafan. Pedih dan perih menyelusup di relung sukma manakala teringat kepahitan yang telah lalu. Aku hampir tercampak di jurang kenistaan yang dalam. Pedihnya luka cinta dan perihnya rindu yang membiru serta hancurnya perasaan kasih sayang terangkum dalam lusuhnya hati yang terkhiananti membuat aku kehilangan pegangan hingga imanku goyah. Hari – hariku bersahabat dan akrab sekali dengan alkohol, minuman keras, morfin, mabuk, sering pulang malam hingga aku sering bolos sekolah. Dan ketika hati telah sampai pada keputusasaan, seteguk racun telah siap untuk mengakhiri segalanya. Sedetik lagi… setengah detik lagi … Tiba-tiba aku tersentak ketika adzan isyak berkumandang menggetarkan seluruh sendi tubuhku hingga racun ditanganku jatuh tertumpah. Aku bersujud pada Tuhan penuh penyesalan. Saat itu juga aku teringat akan nasehat pelatih PMR ku, bahwa “ jangan sesali yang telah terjadi. Meski menangis seribu tahun lagi, yang lalu tidak akan kembali. Ambil saja hikmahnya. Ambil nafas dalam-dalam, ucapkan dalam hati : innalillahi wainna ilaihi roji’un”. Perlahan kutegakkan badanku dan kuambil nafas dalam-dalam lalu kuucapkan innalillahi wainna ilaihi roji’un. Kalimat itu menggema di rongga dadaku, mengalir disetiap titik darah, hingga aku tersadar bahwa yang datang dari Allah pasti akan kembali kepada-Nya pula. Dulu kita lahir tanpa membawa apa-apa. Lalu Allah memberikan seseorang yang melahirkan cinta, rindu dan kasih sayang. Lalu jika Allah akan mengambilnya kembali dari kta, tidak ada yang dapat kita perbuat selain mengikhlaskan karena semua bukan milik kita. Dalam ketafakkuran itu ada bisikan hati nuraniku yang paling dalam: “ wahai jiwa yang rapuh… mengapa kau sia-siakan hidup ini. Kegagalan yang hanya setetes bukan apa-apa dibanding dengan nikmat Tuhan yang kau terima bagaikan gelombang mengalir di lautan segara. Mengapa kau butakan mata hati dan fikiranmu? Bukankah nafas yang masih melekat di tubuhmu adalah nikmat yang tiada taranya…?
 

Perlahan aku bangkit … aku ambil buku Diary ku yang berisi kenangan manisnya cinta. Aku bungkus rapi dengan kain kafan. Dan disaksikan oleh teman-teman yang masih menyayangiku, aku kubur dalam-dalam hingga tandas ke dasar bumi. “ Selamat tinggal kenangan … esok hari aku yakin akan tumbuh kembali cinta yang baru dari pusaramu yang dilandasi iman dan kasih sayang dari Tuhan … “. Kini hidupku tenang karena Tuhan ternyata masih menyayangi aku …
(Agoes Kangen)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar